Setelah menggali tradisi pemikiran yang ada di dalam Alkitab Gosse menemukan beberapa ketetapan yang diantaranya menyatakan bahwa kaum pria tidak diperbolehkan menangis, memiliki rasa takut, dan terlihat lemah. Kekuatan tradisi seperti itu telah banyak mempengaruhi kehidupan kaum pria masa kini yang secara tidak langsung mengikuti ketetapan yang telah dibuat pada masa lalu. Dampak yang paling kelihatan dari pengaruh tradisi tersebut yaitu adanya sikap dari kaum pria yang berusaha menutupi keinginan yang ada di dalam dirinya. Dampak ini pula yang mengakibatkan kaum pria menggunakan berbagai topeng untuk menutupi perasaan-perasaan mereka yang bertentangan dengan ketetapan sebagai hasil dari pemikiran tradisional. Topeng-topeng tersebut sedemikian kuatnya menyatu di dalam diri kaum pria sehingga mereka tidak sadar bahwa topeng tersebut telah melekat di dalam dirinya.

Di dalam bukunya, Frederick Grosse memaparkan berbagai topeng yang ada di dalam diri kaum pria. Ia menyebutnya dengan delapan topeng kaum pria, antara lain: topeng kesendirian menutupi hasrat untuk bersekutu, topeng amukan dan kemarahan menutupi hasrat untuk perasaan pilu dan sakit hati, topeng pemaksaan diri menutupi hasrat cinta kasih, topeng penampilan menutupi hasrat penerimaan, topeng kekuasaan menutupi hasrat persaudaraan, topeng produktivitas menutupi hasrat sukacita, dan topeng persaingan menutupi hasrat merendahkan hati, serta topeng kelembagaan agama menutupi hasrat bagi pertumbuhan spiritual.

Buku ini tidak hanya dikhususkan bagi kaum pria saja, namun dapat digunakan bagi siapa saja yang ingin mengenal dan mendalami dunia kaum pria. Bagi pembaca yang sedang mengalami atau pun yang memperhatikan kehidupan kaum pria khususnya bagi mereka yang hidup dengan menggunakan salah satu dari delapan topeng tersebut, maka buku ini memberikan suatu pengharapan dan kekuatan baru dalam upaya melepaskan setiap topeng yang telah melekat di dalam diri kaum pria.