Budaya kita yang terbolak-balik ini mengagungkan kefasikan dan
meremehkan keluhuran moral, menggiring kita untuk memupuk berbagai
kebiasaan yang salah sementara kita membiarkan praktik-praktik yang
memberi kehidupan itu mati. Tidak heran Anda merasa hampa, letih lesu,
dan tanpa arah. Ada suatu cara yang lebih baik dan memuaskan untuk hidup, dan di situ Anda tidak perlu melihat ke dalam diri Anda untuk
mencari jawaban karena bukan di situ tempatnya Anda menemukan jawaban.
Dengan kearifan dan kecerdasannya yang khas, Jonathan JP Pokluda
menjelaskan, membongkar, dan mengekspansi nilai-nilai luhur kuno yang
Alkitab katakan agar itu kita kejar: kerendahan hati, pengampunan,
kejernihan batin, kemurahan hati, ketekunan, pengendalian diri, keautentikan, perhentian/istirahat, optimisme, dan rasa syukur. Jauh
dari membatasi, gol-gol yang Allah berikan bagi kehidupan kita ini
justru membebaskan kita untuk mengasihi dan hidup seperti yang kita
dambakan. Menerapkan nilai-nilai luhur itu bukan hanya sesuatu yang Anda
lakukan itu sesuatu yang telah dilakukan di dalam Anda, dalam
prosesnya, perlahan namun pasti itu mengubah Anda menjadi pribadi seperti tujuan Anda diciptakan.
Tak peduli Anda umur 18 atau 81, tidak pernah ada kata terlambat untuk menetapkan kembali apa yang penting bagi
Anda dan mengklaim kembali keluhuran hidup. Pada titik tertentu dalam
perjalanan setiap orang Kristen yang saya kenal, mereka terjebak
melakukan sesuatu yang tidak ingin mereka lakukan.