Gereja layak menjadi suatu tempat yang aman, betul? 

Lalu, mengapa banyak anggota jemaat di sana mengalami luka batin?

Ray Beeson dan Chris Hayward menyatukan pengalaman pelayanan mereka bertahun-tahun untuk menyampaikan secara langsung suatu masalah yang jelas ada, namun tak seorang mau membahasnya. Masalah itu adalah jemaat dan para pemimpin gereja melukai hati orang-orang Kristen. Selalu. Dan dampak jangka panjangnya penolakan, rasa malu, patah semangat, kesepian, rasa takut dapat merusak kehidupan mereka. Kedua penulis ini sudah menyaksikan kebangkitan mereka yang dipulihkan, mereka yang berdamai dengan Allah berkat luka-luka batin yang mereka bawa dari gereja.

Berdasarkan kisah-kisah pelaku atau orang pertama tentang luka batin dan kehilangan, buku ini menjadi suatu panggilan menuju suatu kesadaran bagi siapa saja yang menyangkal keterlukaan di gereja, namun juga suatu pesan pembebasan bagi siapa saja yang terluka akibat luka-luka gereja. Baik para pemimpin maupun kaum awam sama-sama akan belajar cara menahan derita atas pelecehan, menghentikan sikap-sikap tidak sehat dan pola-pola yang menyebabkan luka batin, dan untuk percaya pada karya nyata yang membebaskan dari Allah melalui gereja-gereja yang membangun, bukan yang menghancurkan.