Terpuruk dalam segudang utang finansial, kondisi perusahaan yang semakin sekarat dan berada di ujung jurang kebangkrutan, saya tahu hanya mujizat yang sanggup mengeluarkan saya dari jerat masalah. Oleh karena itu, sebagai jemaat yang baik, saya memburu mujizat dari Tuhan dengan cara melakukan segala “kebenaran” agamawi yang saya percayai.

Perjumpaan dengan Tuhan menyadarkan kekeliruan cara pandang saya. Teguran dari mentor rohani serta ketaatan dan penundukan diri, membawa pada terobosan yang saya butuhkan. Sampai pada akhirnya, saya menemukan visi hidup dalam perjalanan mengerjakan visi yang Tuhan percayakan pada gereja dan bapa rohani saya.

Son of The Vision adalah hasil pengamatan pribadi dan perenungan mendalam selama bertahun-tahun. Sebuah cara pandang, prinsip, dan nilai hidup yang mengubahkan saya, dari semula seorang “pengemis rohani” yang meminta-minta mujizat demi keuntungan pribadi, menjadi seorang anak visi yang menerima warisan urapan. Dari seorang Kristen konsumen yang taat beribadah dan melayani hanya untuk “menyuap” Tuhan, bertransformasi menjadi seorang yang membangkitkan pemimpin-pemimpin.